Naskah drama
Scene 1
Suasana sekolah yang tenang di pagi hari.
Di kelas XI MIA 6 sedang terjadi
kegiatan KBM
Ibu Yunita: “Nah, sekarang Veera kamu maju
ke depan kerjakan soal nomor 10”
Veera : “Aduh bu, jangan saya dong, yang
lain aja,”
Ibu Yunita : “Kamu itu dibilangin baik-baik
malah ngelawan! Sudah cepat kerjakan sini” (menyerahkan spidol)
Veera : “Iya bu, maaf.” (menerima spidolnya
dan mengerjakannya dengan asal)
Di jalan dekat sekolah Bian sedang berlari
tergesa-gesa karena sudah terlambat masuk sekolah.
Bian : (melirik jam tangannya, jam 09.50)
“Mampus! Udah jam segini. Loncat pagar aja ah daripada cabut gak ada temannya.”
-Ruang kelas-
Veera: “Udah nih bu”
Ibu Yunita : “Kamu, ngerjain soal kayak
gini aja gak bisa, mau jadi apa kamu?” (suara agak tinggi)
Veera : “Ya... kan tadi saya udah bilang bu
jangan saya. Ibunya aja tetap maksa.”
Ibu Yunita : “Kamu—“ (marah)
Giana : (tiba-tiba mengangkat tangan) “Biar
saya aja bu yang betulkan .”
Ibu Yunita: “Baiklah, silahkan maju ke
depan.”
Giana : (maju ke depan dan menuliskan
jawabannya)
-Sekolah-
Bian ; (Turun dari pagar samping sekolah
dan langsung berlari ke arah kelasnya)
-Ruang kelas-
Giana ; “Ini bu” (menyerahkan spidol ke ibu
Yunita)
Ibu Yunita : “Nah, Ini baru benar! Veera,
kamu seharusnya contoh Giana, sudah cantik pintar, tidak sombong, suka menjaga
kebersihan lagi” (menepuk bahu Giana)
Giana ; “Ah, ibu , bisa aja”.
Veera : (dengan nada malas) “Iya bu.”
Ibu Yunita : “Kembali ke tempat duduk
kalian”
Veera & Giana : (kembali duduk di
tempat masing-masing)
Ibu Yunita : “Baiklah hari in sampai di
sini dulu, sekarang kalian boleh istirahat” (merapikan buku-bukunya)
Bian : (langsung berlari menuju pintu kelas
tanpa memperhatikan ibu Yunita masih ada di kelas) (membukan pintu kelas dan
kaget setelah melihat ibu Yunita di depannya) “Eh, ibu...,”
(teman sekelas langsung menertawakannya)
Ibu Yunita: (marah) “Darimana saja kamu?
Kamu bolos pelajaran ibu ya!?”
Bian: “ Enggak kok bu, saya aja baru datang
ini”
Ibu Yunita : “Bohong kamu. Bilang aja kamu bolos
karena gak suka pelajaran ibu kan!?”
Bian : “Beneran bu, saya juga telat karena
tadi malam saya temenin nenenk saya jualan sampai jam 1 malam”
Ibu Yunita : “Alasana aja kamu. Untung
sudah istirahat, kalau tidak, sudah saya hukum kamu!” (berjalan ke luar kelas)
Bian : “Alhamdulillah, rezeki anak sholeh,”
(berjalan dengan santai ke tempat duduknya)
Scene 2
Zoe: (melihat Bian dengan heran) “Ngapain
lu ke sekolah jam segini? Mending di rumah aja”
Bian : “Y suka-suka gua mau sekolah apa
enggak. Kan sayang udah bayar mahal-mahal masa bolos sekolah”
Veera : “Tumben amat lu datang jam segini. Motorlu
kemana?”
Bian : “Tadi pas mau berangkat ban gua
bocor. Tukang tambal ban dekat rumah gua gak ada. Emang apes banget gua hari
ini” (melihat kolong mejanya yang penuh sampah) “Yang mingu kemarin duduk di
sini siapa sih? Kotor bange t sampai penuh kolongnya sama sampah”
Veera : “Tau tuh, meja kita juga kolongnya
penuh sama sampah semua”
Zoe : “Jadinya tadi pagi kita buangin dulu
sampah-sampahnya”
Bian : (mengeluarkan sampah dari kolong
meja) “Banyak banget sampahnya. Yang duduk disini minggu kemarin siapa dah? Jorok
banget orangnya.” (mengeluarkan kotak bekal) “kotak bekal siapa nih yang
ketinggalan”
Shakilla : (mengambil kotak bekalnya) “Ini
punya gua, kok ada di meja lu?”
Bian : “Mana gua tau. Gua ketemu di kolong.
Kemarin lu duduk di sini ya? Jorok banget sumpah, buangin nih sampah-sampahlu”
(menunjuk tumpukan sampah di meja)
Shakillah : “Enak aja, lu kan tau gua
selalu duduk di depan. Itu bukan sampah gua. Punya dia kali” (menunjuk Anin
yang sedang makan)
Anin : “Enggak, aku kemarin duduknya di
tengah”s
Veera : “Tapi tempat bekallu ada di meja
ini. Berarti ini meja lu yang kemarin, Cuma ditukar sama anak-anak”
Shakilla : “Ngapain coba meja
dituker-tuker. Pokoknya ini bukan meja gua, titik! Susah emang kalau ngomong
sama orang dibawah rata-rata” (kembali ke tempat duduknya) “Teman-teman kita ke
kantin yuk!”
(Shakilla, Zaky, dan Giana keluar kelas)
Veera : “Ck, ck, ck,cantik-cantik
kelakukannya....” (geleng-geleng kepala)
Bian : “Ke kantin yuk, laper nih gua abis
lari”
Zoe : “Yuk”
(Bian, Veera, dan Zoe keluar kelas)
Scene 3
Di kantin, Zoe, Bian, dan Veera menyantap
makanan mereka dengan lahap.
Bian : “Ini sekolah jorok banget ya, baru
istirahat pertama sampahnya banyak banget berserakan di kantin”
Zoe : “Tadi juga di lorong banyak bungkus
makanan dari kantin. Padahal tempat sampah masih kosong loh”
Veera : “Itu mah masih dikit Zoe, di
selokan dekat lapangan tuh, penuh sama sampah semua. Makanya kalau hujan dikit
lapangan langsung banjir”
Bian
: “Caraka di sekolah kita kasihan banget ya, tiap hari harus bersihin
satu sekolah terus ngangkut sampahnya ke tempat pembuangan sampah”
Veera : “Emang! Kadang gua suka sebel sama
anak-anak yang anggap caraka buat bersihin sampahnya mereka. Padahal kan
kebersihan harus dijaga bersama” (mengepalkan tangan kanannya)
(Tiba-tiba Zaky, Giana, dan Shakilla lewat
di samping mereka)
Giana : “Lagi latihan pidato ya, Veer?”
(tertawa)
Zoe : “Hah, kurang!”
Shakilla : “Apaan sih lu, pengen banget
diajak ngobrol ya?” (memandang tidak suka)
Zaky : “Udah, udah. Ayo ke kelas, gua mau
makan nih”
(Zaky, Shakilla, dan Giana pergi ke kelas)
Zoe : “Ei, jelas lu semua!”
Scene 4
Zaky, Shakilla dan Giana sudah berada di
dalam kelas.
Shakilla : “Sih Veera lagi kenapa deh dia,
tiba-tiba ngomong kayak gitu. Sok bersih banget itu anak”
Giana : “Tau tuh, si Zoe juga gak bisa
diajak bercanda. Galak banget” (membuang bungkus makanannya ke kolong meja) “Ih,
apaan nih” (menunjukkan tanggannya yang terkena serpihan berwarna kuning)
Zaky : “Serbuk kayu kali tuh, kan meja lu
ada rayapnya”
Giana : “Idih!!” (cepat-cepat membersihkan
serpihan tersebut) “Bau lagi. Killa, temenin gua ke toilet”
(Shakilla dan Giana pergi ke toilet)
Scene 5
Bel pulang sekolah berbunyi, murid-murid sedang
merapikan buku-buku mereka untuk pulang ke rumah.
Bian : “Veera, gua bareng lu dong”
Veera : “Ayo “
Zoe : “Eh, gua duluan yang pesen. Gak bisa,
gak bisa”
Bian : “Yah, Zoe, masa gua jalan lagi. Kan capek”
Zoe : “Biarin rumah lu dekat ini, ayo
Veera.” (menarik tangan Veera keluar kelas)
Bian : “Nasib, nasib..” (Berjalan keluar
kelas)
Scene 6
Keeseokan harinya, kegiatan KBM sedang
berlangsung di kelas XI MIA 6. Tetapi, Giana tidak konsentrasi ke pelajaran
karena tangannya terasa sangat gatal.
Ibu Yunita: (Sedang menjealaskan pelajaran)
Giana : “Aduh, ini kenapa sih tangan gua?”
(menggaruk tangan kanannya)
Shakilla : “Kenapa?”
Giana : “Gatal banget ini, terus panas gitu
kayak digigit semut api”
Shakilla : “Alergi kali lu. Tadi pagi lu
makan apaan Jia?”
Giana : “Iya kali ya. Istirahat temenin gua
ke uks, oke?”
Shakilla : “Sip”
-Bel isitirahat berbunyi-
Ibu Yunita: “Hari ini cukup sekian, jangan
lupa tugas dikumpulkan besok. Sekarang kalian boleh istirahat” (berjalan keluar
kelas)
Anak-anak : “Makasih bu!”
Giana : “Shakilla, yuk buruan”
Shakilla : “Jia, tanganlu jadi ada
bintik-bintiknya!” (menunjukan tangan Giana yang terdapat bintik-bintik
berwarna merah)
Giana : “Yaudah ayo buruan! Gua takut
kenapa-napa nih”
-Giana dan Shakilla pergi ke ruang UKS-
Giana : (khawatir) “Gimana bu? Bukan penyakit
parah kan?”
Dokter : “Ini Cuma alergi doang kok, Jia. Sebentar
ya, ibu ambilkan salepnya dulu” (mengambil salep di kotak obat) “Ini
diolesinnya tiga kali sehari ya?”
Giana : (menerima obat salepnya) “oke bu,
makasih ya!”
Dokter : “Iya.”
Giana dan Shakilla keluar dari UKS
-Di ruang kelas-
Anin, Retha, dan Aubee sedang asik
mengobrol sambil memakan makanan mereka. Setelah habis, bungkus makanan mereka
dibuang begitu saja di lantai . Bian hampir saja jatuh karena terpeleset
bungkus makanan yang dibuang oleh Retha.
Bian : “Retha, sampah lu noh! Gua hampir
jatuh gara-gara kepleset sampah lu”
Retha : “Ya lunya aja jalan gak liat-liat. Udah
tau ada sampah, malah diinjak”
Veera : “Eh, Retha, sampah tuh dibuang pada
tempatnya. Bukan di lantai”
Retha : “Suka-suka gua dong mau dibuang
dimana. Kan yang punya sampah gua”
Anin : “Lagian juga kan nanti dibersihin
sama caraka”
Zoe : “Lu gak kasian apa liat caraka tiap
hari bersihin sekolah abis itu naik-turun ngangkut tong sampah?”
Aubee : “Lah, kan emang kerjaan caraka itu.
Ngapain dikasihani? Nanti kalau mereka makan gaji buta gimana?”
Bian : “Udah, gak usah diperpanjang lagi. Susah
emang kalau ngomong sama orang di bawah rata-rata. Ayoo ke kantin” (jalan
keluar kelas)
Aubee : “Lu tuh yang dibawa rata-rata!”
Veera : “Bukan, lu!” (menunjuk Aubee)
Zoe : “Udah ayo” (menarik tangan Veera
keluar kelas)
Scene 7
Jam pelajaran kelima dimulai. Tetapi Giana
tetap tidak bisa konsetrasi ke pelajaran. Lantaran tiba-tiba suhu tubuhnya
meningkat. Shakailla merasa sangat khawatir karenanya.
Shakilla : “Jia, lu beneran ga apa-apa? Kita
ke uks aja yuk. Badanlu sampai menggigil begini”
Giana : “Gua gak apa-apa kok. Gua kalau
alergi pasti abis itu demam”
Zaky : “Yaudah lu pulang aja sekarang. Mau ngapain
lu di sini> nanti kalau tambah parah gimana?”
Giana : “Nanti aja, pas istirahat kedua. Gu
a masih tahan kok”`
Shakilla : “Kalau udah gak kuat bilang ke
kita, oke?”
Tidak lama kemudian, Giana merasa pusing
yang luar biasa hebat. Kemudian Giana pingsan disertai kejang-kejang
Shakilla : “Jia!”
Ibu Yunita : “Ada apa? Kenapa dengan Giana?”
Zaky : “Jia pingsan bu! Terus dia
kejang-kejang”
Ibu Yunita : “Ayo bawa dia ke uks dulu. Ibu
mau telepon rumah sakit”
(beberapa murid membawa Giana ke luar
kelas)
Zoe : “Si Giana keracunan kali ya, sampai
kejang-kejang begitu”
Veera : “Enggak tau, serem banget”
Bian : “Yah, kita berdoa aja yang terbaik
buat dia
Scene 8
Ibu Giana datang ke rumah sakit dan marah
dengan pihak sekolah karena menyebabkan anaknya masuk rumah sakit. Dokter uks
berusaha untuk mencari tahu penyebab mengapa Giana tiba-tiba kejang
Scene 9
Setalah Giana pingsan, KBM di kelas XI MIA
6 berjalan seperti biasa. Shakilla baru menyadari kalau tangannya terdaat
bintik-bintik merah yang gatal seperti Giana. Shakilla langsung histeris. Anin
juga ternyata memiliki hal yang serupa. Mengetahui hal tersebut, Ibu Yunita
curiga penyebab ada di dalam kelas. Ibu Yunita dan Dokter Uks bekerja sama
untuk mencari tahu penyebab. Tanpa diduga, Bian, Zoe, dan Veera mengajukan diri
untuk ikut membantu.
Scene 10
Mereka meneliti dari makanan yang dimakan
Giana, Shakilla, dan Anin yang dimakan di kantin. Tetapi tidak ada tanda-tanda
racun. Kemudian Zaky yang juga sedang berpikir penyebab teman-temannya terkena
penyakit aneh, teringat dengan serpihan yang dikiranya serbuk kayu dan
memberitahukan hal tersebut kepada Bian. Dokter Uks langsung memeriksa loker di
meja Giana dan menemukan sebuah jamur yang ternyata beracun. Dan jamur tersebut
ditemukan juga di kolong Shakilla dan Anin.
Scene 11
Setelah diteliti, ternyata jamur tersebut
berasal dari sampah yang menunpuk di kolong meja dalam waktu yang lama. Sekolah
pun langsung mengintruksikan untuk diadakan kegiatan membersihkan kelas
terutama kolong meja murid. Giana, Shakill, dan Anin yang sudah sembuh ikut
membantu membersihkan kelas mereka. Dan sejak kejadian itu, murid-murid di
sekolah tersebut selalu menjaga kebersihan, dan membuang sampah pada tempatnya.
Tidak pada kolong meja mereka.